Rabu, 30 Desember 2009

[Cinta Dongeng, Cinta Baca] Agar Anak Gemar Membaca

Oleh: Sri Indah Aruminingsih

Saya mempunyai kesukaan alias hobi membaca. Dari kecil sampai menjadi ibu-ibu begini, saya selalu mengusahakan setiap hari untuk membaca. Saya tidak mempunyai banyak uang, sehingga sedikit sekali tempat di muka bumi ini yang bisa saya kunjungi. Namun saya tidak menyesalinya, karena dengan membaca, saya bisa mengunjungi tempat mana pun yang saya ingin kunjungi dengan membaca. Saya bisa ‘berbicara’ dengan orang-orang dari seluruh penjuru dunia, dari berbagai macam suku, bangsa dan agama dengan membaca. Itulah mengapa buku disebut sebagai jendela ilmu.

Saya ingin ‘menularkan’ kegemaran saya ini kepada kedua jagoan saya (5 dan 2,5 tahun). Senang sekali saya melihat si kakak sudah menyukai buku-buku yang saya belikan untuknya. Suatu ketika dia lebih memilih dibelikan buku daripada mainan ketika saya tawarkan kepadanya. Semua ini tidak begitu saja bisa terjadi, tetapi memang saya ‘kondisikan’ anak-anak untuk lebih mencintai buku.

Berikut bebarapa tip yang bisa saya bagikan berdasarkan pengalaman pribadi saya :

1. Berikan contoh teladan
Bagaimana kita mau menjadikan anak-anak kita agar gemar membaca jika kita sendiri, sebagai orang tua, tidak mempunyai kegemaran membaca sama sekali? Jadi, agar kebiasaan ini ‘menular’ kepada buah hati kesayangan kita, maka harus orang tua dulu yang mencontohkan kegemaran ini. Selalu luangkan waktu kita untuk membaca. Dengan seringnya anak melihat orang tuanya membaca, insya Allah anak-anak pun akan tertular kebiasaan ini.

2. Kenalkan buku sejak dini
Semakin sering kita mengajak komunikasi dengan bayi-bayi kita, akan semakin bagus kemampuan bahasa yang dimilikinya. Kenalkan buku cerita pada anak-anak sejak mulai dia lahir. Berikan buku yang menarik kepadanya. Buku yang paling pas untuk anak batita adalah yang banyak gambarnya. Semakin berwarna, maka akan semakin menarik untuk si kecil. Balita akan lebih mudah menerima buku yang mempunyai lebih banyak tulisan. Semakin bertambah umur anak, kenalkan dengan buku yang memiliki bacaan. Bacakanlah bacaan-bacaan itu kepadanya. Luangkanlah sedikit waktu kita untuk menceritakan bacaan itu kepadanya.
Oh ya, tentunya kita harus mewaspadai kebiasaan si dua tahun yang masih gemar tantrum alias marah-marah sendiri tanpa sebab dan akibat. Biasanya si tantrum ini akan merusak apa pun yang dimilikinya, termasuk buku-buku yang kita sediakan untuknya. Maka tidak ada salahnya jika buku-buku yang kita sediakan untuknya pada rentang usia ini bukanlah buku-buku yang mahal-mahal alias buku murah. Aktivitasnya dalam merobek-robek buku janganlah kita larang, karena itu hanyalah ekspresinya untuk mengeksplorasi buku yang ada di hadapannya. Jangan pula karena kebiasaannya merobek buku menjadikan kita malas untuk memberinya buku. Jika kita terlanjur membelikannya buku mahal, maka jika tantrumnya sedang kumat, sediakanlah di hadapannya buku-buku murah itu, dan kita amankan buku-buku mahal tersebut dari jangkauannya. Pengalaman saya sih, saya memberikan buku seharga seribuan (paling mahal 3 ribu) untuk si tantrum ini. Percaya deh, kebiasaan ini akan berkurang seiring bertambahnya usianya. Yang penting, selalu arahkan si tantrum ini dan berikan nasihat bagus menurut usianya untuk kebiasaannya yang jelek itu.

3. Bacakan buku cerita dengan menarik dengan mendongeng/storytelling
Mendongenglah untuk anak-anak. Anak-anak selalu suka didongengi. Tidak ada salahnya kita sebagai orang tua mengetahui teknik mendongeng. Dengan mendongeng, kegiatan membaca menjadi kegiatan yang menyenangkan buat anak-anak. Minimal dongengilah anak-anak kita sekali sehari sebelum tidurnya di malam hari. Mungkin kita akan sedikit menjerit karena anak-anak sering meminta dibacakan satu buku berkali-kali. Sabarlah dan jangan matikan motivasi mereka dengan menolaknya.
Kegiatan mendongeng sangat bagus manfaatnya buat anak-anak. Kita bisa mengajari moral yang baik tanpa menggurui kepada anak. Kita bisa mengajari shirah misalnya kepada anak tanpa kita perlu bersusah payah. Kita bisa mengajari membaca, berhitung, sholat, berdoa dan lain-lain kepada anak juga lewat kegiatan mendongeng ini. Jangan lupa, dengan mendongengi anak, bonding kepada anak akan lebih terasa. Keterikatan jiwa lebih bisa terjadi.
Ada satu lagi yang juga termasuk kegiatan storytelling ini. Bahkan bagian darinya, yaitu speak aloud. Ya, membacakan buku cerita kepada anak. Dalam speak aloud ini, si ibu membacakan buku cerita kepada anak dengan keras, word by word, bahkan kalau perlu menunjuk tiap kata itu dan dengan intonasi yang berbeda. Ini bisa sangat membantu kognisi si anak. Diyakini, kegiatan speak aloud ini bisa lebih membuat seorang anak lebih gampang diajari membaca.
Ada teknik tersendiri dalam speak aloud ini. Buat anak sedekat mungkin pada kita saat membacakannya cerita. Pada anak yang belum bisa duduk, dudukkan dia di pangkuan kita. Pada anak yang sudah bisa berdiri, biarkan kepalanya bersandar di dada kita. Ini akan memberikan efek bonding yang luar biasa.
Saya berusaha mendongengi anak-anak tiap malam sebelum tidur. Kegiatan ini saya seling antara mendongeng dan speak aloud. Luar biasa efeknya memang saya rasakan buat anak-anak. Dalam umurnya yang belum genap 5 tahun, si sulungku sudah agak lancar membacanya. Subhanallah….
Si sulungku ini sekarang malah sedang keranjingan mendongeng dengan boneka tangan. Tapi berhubung kami tidak punya boneka tangan, maka ternyata kreativitas dia keluar. Dia menggunakan kaos kaki! Subhanallah. Awalnya dia tidak bisa melihat kaos kakiku menganggur dan selalu diambilnya untuk dipakainya mendongengi adiknya. Walau risih, aku terhibur juga. Aku memfasilitasi dengan memberikannya kaos kaki bersih yang lucu punyaku yang dulu kubeli dan tidak pernah kupakai. Hmmm…malah kreativitas anak beranak ini jadi muncul ya..:) Aku sengaja tidak membelikannya boneka tangan, biar muncul lagi kreativitasnya yang lain..:)

4. Sisihkan sebagian pengeluaran bulanan untuk membelikan anak buku
Jadikanlah ini sebuah kewajiban bagi kita sebagai orang tua. Atur pos pengeluaran sehingga selalu ada pos untuk membelikan anak-anak buku. Tidak harus banyak kok, tapi sesuaikan dengan budget yang kita punya. Jika pendapatan kita minim, maka galilah kreativitas kita untuk ini. Namun, jika kita mempunyai pendapatan yang lumayan besar, jangan segan untuk memposkan lebih besar pengeluaran untuk ini.
Ajak anak ke toko buku. Biarkan mereka memilih buku apa pun yang mereka suka. Jangan lupa, sesampai di rumah, kita diskusikan isi buku tersebut kepada anak. Insya Allah dengan cara ini anak-anak akan semakin bersemangat membaca buku karena buku yang dibacanya adalah pilihannya sendiri.
Beberapa tokoh film yang disukai anak-anak juga bisa kita jadikan acuan untuk membelikan mereka buku. Anak-anak akan menyukai buku yang berisi tokoh yang mereka lihat di film (naruto, sponge bob, spiderman, superman, deelel).
Beberapa hal yang bisa penulis bagi untuk yang berpendapatan pas-pasan :
a. menabung untuk membeli buku
Terutama jika kita ingin membelikan anak buku yang kita tahu bagus tetapi harganya mahal. Jangan lupa sosialisasikan kegiatan menabung ini pada anak, dan ajak dia berpartisipasi menabung dengan menyisihkan uang jajan mereka, sehingga mereka paham bahwa ibunya telah berupaya keras membelikannya buku bacaan. Di samping itu, kebiasaan menabung ini akan menjadi kebiasaan yang sangat bagus untuk anak-anak.
b. hunting ke toko loak
Banyak kok buku-buku bagus yang ada di toko-toko loak. Saya tidak segan ngubek-ubek toko loak di Bandar Lampung untuk mencari buku-buku bacaan dan pelajaran untuk anak-anak. Jelilah memilih. Biarpun murah, pastikan fisik dan isi buku yang kita beli bagus dan akan disukai anak-anak.
c. membuat buku sendiri
Anak-anak suka sekali berkreasi. Ajak mereka membuat buku bikinan mereka sendiri. Gunting gambar-gambar dari koran/majalah/buku-buku bekas dan tempel di kertas-kertas bekas print out yang tidak terpakai (tapi ingat yang masih banyak halaman putihnya) dan satukanlah kertas-kertas ini menjadi sebuah buku. Kreatif bukan? Dijamin anak-anak akan sangat menyukai aktivitas gunting-tempel ini.
d. download ebook gratis
Sekarang banyak kok situs-situs yang menyediakan layanan download ebook gratis. Kita bisa mendapatkan bacaan gratis di sini.

5. Berikan hadiah berupa buku
Pada momen-momen istimewa yang dimilikinya, ulang tahun dan kenaikan kelas misalnya, belikanlah buku untuk anak-anak daripada membelikannya mainan atau barang-barang wah yang lain. Ini akan membuat anak semakin menghargai keberadaan buku dan semakin menggemarinya.

6. Ajak anak ke perpustakaan
Sesekali ajaklah anak-anak ke perpustakaan. Biarkan mereka menjelajahi isi perpustakaan dan membaca buku apa pun yang mereka suka di sana. Biarkan mereka menjelajahi rak demi rak buku dan berimajinasi di sana. Jangan lupa, karena di perpustakaan dilarang membuat keributan, maka lebih dahulu kita kondisikan anak-anak untuk tidak membuat kehebohan di dalam perpustakaan.

7. Ajari anak membaca
Tidak perlu memasukan anak ke les untuk mengajarinya membaca, walaupun memberikan les kepadanya juga bukan hal yang jelek. Jika anak sudah menyukai buku sejak mereka kecil, maka mengajarinya membaca insya Allah menjadi sebuah usaha yang tidak terlalu susah. Jangan paksa anak untuk bisa membaca. Ajari mereka dengan pendekatan belajar sambil bermain dan lihatlah hasil yang akan kita dan anak-anak dapatkan. Tentu dibutuhkan kesabaran ekstra untuk ini.

8. Ajak anak untuk menceritakan kembali
Anak-anak selalu suka diajak berdiskusi tentang buku yang pernah mereka baca atau kejadian apapun yang mereka lihat dan dengar. Mintalah anak untuk menceritakan kembali hal-hal tersebut kepada kita. Jangan meremehkan apa pun yang mereka ceritakan. Ingat, kita dianugerahi Allah dua telinga untuk lebih banyak mendengar.

9. Jangan paksakan target membaca pada anak
Setiap anak mempunyai kecepatan yang berbeda untuk belajar membaca dan membaca itu sendiri. Biarkan dan dengarkan mereka membaca (pada anak-anak yang sudah bisa membaca), sehingga kita bisa tahu kemajuan bacaannya. Jangan paksa mereka harus menghabiskan sekian halaman setiap hari. Memberi target boleh saja, asal disesuaikan dengan kemampuan anak. Dalam waktu-waktu tertentu saya ‘mewajibkan’ si sulung yang sudah agak lancar membaca untuk menyelesaikan satu buku kecil atau sekian halaman dari buku-buku yang dimilikinya.
Bahkan, jika si anak belum bisa membaca, biasanya mereka akan ‘pura-pura membaca’ sesuai dengan gambar di buku atau dari bacaan yang kita ceritakan kepadanya. Hargai usaha mereka ini. Berikan apresiasi dan tidak boleh diremehkan. Beri pujian jika perlu.

10. Taruh buku pada tempat yang mudah dijangkau anak
Biarkan anak menemukan apa yang ingin dia baca sendiri. Jangan biarkan DVD player atau PS atau mainannya lebih mudah dijangkau baginya dibanding koleksi buku-bukunya. Kalau perlu sediakan buku-buku di samping tempat tidurnya sehingga dia bisa dengan sangat mudah menjangkaunya. Jangan pula jadikan tempat tidur sebagai ‘tempat haram’ untuk serakan buku. Biarkan dia membuka buku-bukunya di atas kasur, asalkan tanamkan pula kebiasaan tanggung jawab kepadanya untuk selalu membereskan barang-barang miliknya selesai dipakai.

11. Tetap biasakan anak membaca walaupun sedang berlibur
Aktivitas membaca jangan sampai terhenti hanya karena anak-anak sedang libur sekolah. Selalu biasakan mereka membaca kapan pun dan di mana pun. Saya selalu menyediakan satu tas penuh bukunya jika bepergian jauh atau minimal satu buku bacaan untuk kedua anak saya jika bepergian yang tidak terlalu jauh.

12. Variasikan bacaan anak
Ajarkan anak-anak untuk menyukai majalah, koran, komik atau bacaan apa pun untuk memvariasikan bacaannya. Kenalkan mereka dan berpetualanglah dengan anak-anak untuk menggali ilmu-ilmu yang ada di balik bacaan-bacaan tersebut.

Demikian beberapa tip yang bisa penulis sharekan di sini. Harapannya agar semakin banyak anak-anak Indonesia yang menjadikan membaca sebagai satu kegiatan yang mengasyikkan baginya, sehingga akan lahir generasi-generasi yang lebih bermutu.

(Diikutsertakan dalam lomba penulisan artikel ”Cinta Dongeng, Cinta Baca”)

note: gambar dipinjam dari sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar