Selasa, 04 Oktober 2011

Sibukkan Anak!

Berikut adalah sharing pengalaman dari Dina Sulaeman, bagaimana beliau membuat kesibukan bagi Reza, putranya, agar anak tidak tergoda mencari hiburan yang tidak sesuai bagi usianya.
========================================

Sibuk
Oleh: Dina Sulaeman

Pakar parenting, bu Elly Risman, dalam sebuah seminar pernah mengatakan, kurang lebih, bahwa anak yang tergoda untuk mengakses pornografi, baik itu melalui game, ke warnet, internetan, handphone, dll, adalah anak yang TIDAK ADA KERJAAN. Artinya, si anak merasa jenuh, di rumah segala sesuatu sudah tersedia dan dilayani, akhirnya, cari-cari kerjaan lain. Karena itu, solusi utamanya adalah: beri anak kesibukan selain nonton tivi dan main game. Kalau sudah kecanduan gimana? Itu pembahasannya lain lagi, saya juga belum punya ilmunya... :(

Tapi buat anak-anak yang belum sampai kecanduan tivi dan game, sejak dini, mari kita ‘kepung’ mereka dengan berbagai aktivitas yang membuat mereka lupa pada tivi dan game. Apa saja aktivitasnya, tentu disesuaikan dengan kondisi keluarga masing-masing.
Berikut ini kegiatan-kegiatan yang sedang saya kondisikan untuk Reza.

1. Membaca buku
Membaca adalah kegiatan yang harus lahir dari hati, artinya, rasa ‘senang membaca’ itu yang harus ditumbuhkan sejak dini. Caranya antara lain:
  • ‘kepung’ anak dengan buku, di setiap sudut ada buku yang siap dibaca.
  • setiap pulang dari berbagai tempat, saya usahakan membawa buku sebagai oleh-oleh. Oya, kan harga buku mahal yah, nah, triknya, saat ada obral buku (di Gramedia jl Merdeka Bandung, secara berkala biasanya suka ada bazaar buku murah), saya beli langsung banyak, tapi saya sembunyikan dulu. Nanti kalau saya mau ke kampus atau ke mana, saya bawa satu buku, dan pulangnya, “Reza...mama bawa oleh-oleh buku..yeee..!asyiiik...! malam ini, kita akan baca buku bareng-bareng...!” ( Katakan dengan intonasi suara penuh semangat, kita ciptakan situasi bahwa mendapat hadiah buku itu sebuah kejutan besar yang menyenangkan)
  • jadikan membacakan buku sebagai ‘hadiah’, “Kalau Reza melakukan ini..nanti hadiahnya mama bacakan 2 buku...” (biasanya sih Reza suka nawar, minta bacakan 5 buku, hehe)
  • berikan keteladanan: kalau ibu rajin pegang (dan baca) buku, biasanya anak akan meniru
  • ...(mungkin ada ide tambahan?)
2. Membuat kerajinan tangan
Saya sebenarnya bukan orang yang telaten bikin kerajinan tangan, pun bukan orang yang kreatif. Tapi dengan internet, kita bisa belajar. Ada banyak video di you tube yang mengajarkan cara membuat berbagai jenis kerajinan tangan (keywordnya: simple craft kids).

Reza alhamdulillah sudah keranjingan ‘berkarya’ (saya mengenalkan kata ‘karya’ kepadanya dan menggunakan dalam percakapan sehari-hari: Reza mau membuat karya apa? Mana karya Reza? Ayo, kita berkarya hari ini! Reza punya ide, kita harus membuat karya apa sekarang?).

Karena kakaknya membuat karya dompet dari kain felt, lalu dijual, suatu malam, Reza termotivasi untuk membuat 11 hewan dari kertas (origami) dan besoknya dijual ke teman-temannya seharga Rp200 per buah. Lumayan, laku semua. Reza pun bangga sekali. (ssst... ini pun saya kondisikan kok: saya memberikan sejumlah koin 200-an ke guru Reza, lalu, ibu guru membagikan koin itu ke anak-anak, dan anak-anak diminta membeli karya Reza:D).

3. Membuat Buku
Ini yang saya maksud: aktivitas yang disesuaikan dengan kondisi keluarga. Karena kami keluarga penulis (dalam arti sebagian besar aktivitas kami untuk mencari nafkah adalah melalui tulisan), jadilah saya pun mengenalkan cara membuat buku kepada Reza, dan dia asyik sekali, dia tahan berjam-jam ‘membuat buku’. Caranya mudah kok, siapa saja bisa meniru.
  • Sediakan 3 lembar kertas HVS, dilipat dua, di-hekter tengahnya, jadilah sebuah buku dengan 12 halaman
  • Cari gambar yang disukai anak di internet, lalu di print seukuran buku yang mau dibuat. Reza suka sekali Bernard, maka kami pun mengeprint 4 buah gambar Bernard. Gambar ini ditempel di buku.
  • Buat teksnya, ajak anak memikirkan apa isi teks buku itu, disesuaikan dengan gambar. Misalnya, gambar Bernard sedang pakai ban renang, teksnya: Bernard adalah beruang yang lucu. Dia suka berenang.
Kegiatan ini sekaligus berfungsi mengajari anak membaca tanpa mengeja loh.
Lalu, diskusikan bersama anak, apa judulnya. Ini judul ciptaan Reza: Beruang Suka Melucu.
Teks itu diprint, lalu digunting, dan ditempel di ‘buku’. Begini contohnya:


4. Sepakbola
Karena klub sepakbola untuk anak kecil belum ada di lingkungan kami, jadilah saya yang membuat sendiri klub itu. Nama klubnya: Rumah Qurani FC (hehehe). Saat ini anggota klub sudah 10 anak. Mendatangkan pelatih juga loh, guru olahraga lulusan UPI. Biayanya gimana..? Yah, karena kami tinggal di kampung, iuran anggota gak bisa mahal-mahal, hanya 30rb perbulan. Dengan guru, saya bikin perjanjian bagi hasil saja. Jadi berapapun penghasilan yang didapat, hingga 200rb hak guru, sisanya dibagi 50:50. Bulan yll ‘penghasilan’ kami hanya 180rb (karena sudah dipotong sewa lapangan, bikin spanduk, fotokopi brosur), jadi semuanya diserahkan ke pak guru. Saya blm dapat laba juga gpp..toh tujuan utamanya kan memfasilitasi supaya Reza dan anak-anak sebayanya bisa punya klub bola; ini sudah terwujud saja, saya sangat bersyukur.

Yah, inilah sekedar bagi-bagi ide... siapa tahu bermanfaat buat pembaca. Spiritnya adalah, mari kita bikin anak-anak kita sibuk setiap hari...mari kita tumbuhkan rasa gemar berkarya dan beraktivitas yang sehat, bukannya nonton tivi dan main game melulu...

Oiya, kalau teman-teman ada ide tambahan, jangan sungkan-sungkan untuk menyampaikan ya...kita saling berbagi ide yuk:)


note:
Foto diambil dari blog Dina Sulaeman