Senin, 29 Juni 2009

Lagu Anak Indonesia

Saderek..

Rasanya penciptaan lagu anak Indonesia yang bermutu sudah mati suri lama sekali...jadoel banyak lagu anak Indonesia - Klasik yang syairnya indah iramanya simple dan sesuai anak serta mudah diingat.seperti lagu-lagu ciptaan AT Mahmud, Ibu Sud, Pak & Bu Kasoer..lalu di tahun 70-an eranya penyanyi cilik Chicha Koeswoyo, Adi Bingslamet, Diana papilaya dll... 80-an ada lagu-lagu ciptaan Papa T-Bob..dengan andalan abang tukang bakso dan diobok-obok-nya Joshua....

Semakin kemari, semakin garing dan tandus...kalau pun ada album/lagu anak bermutu isinya ya daur ulang dari lagu-lagu klasik...atau lagu-lagu anak dari luar negeri...perkembangan lagu anak-anak Indonesia sendiri mati suri...=(

Akhirnya banyak anak Indonesia lebih suka menyanyi lagu-lagu orang dewasa...untuk sebagian orang mungkin berpendapat "lucu" atau " so cute"..melihat anak kecil bernyanyi fasih lagu-lagu dewasa...lucu memang tetapi menyedihkan...karena lagu dan menyanyi adalah bagian dari hidup anak...syair dalam lagu merupakan alunan cita,rasa dan asa di dalam dunia anak...bisa dibayangkan kalau anak tiap hari mendengar dan menyanyi lagu-lagu dewasa...??? tak ada lagi keindahan dunia anak-anak di benak mereka..berulang terus...garing dan tandus...=(

Ini saya repost salah satu keresahan dan keprihatinan ortu terhadap ragam jenis lagu hiburan yang dinyanyikan anak-anak Indonesia...silahkan berpendapat dan berdiskusi sehat...=)

Besok, tanggal 2 Mei 2009 adalah Hari Pendidikan Nasional. Untuk memperingatinya, Grup STOP !! JANGAN BIARKAN ANAK2 MENYANYIKAN LAGU DEWASA... menghimbau untuk memasang status di fb yang isinya ajakan supaya anak-anak jangan menyanyikan lagu dengan lirik orang dewasa. Aku yang sangat sepakat dengan hal ini, dengan mantap-nya telah memasang status tersebut sehari lebih awal.

Memangnya kenapa sih anak-anak tidak boleh/tidak baik menyanyikan lagu-lagu orang dewasa? Dari berbagai sumber yang aku baca, aku menyimpulkan bahwa lirik lagu dewasa itu berbahaya karena tidak sesuai dengan perkembangan anak. Anak yang seharusnya belum mengerti percintaan jadi terkarbit memahaminya. Menyelami rasa berbunga-bunga karena jatuh cinta dan menye-menye karena patah hati. Terus memangnya kenapa kalau mereka merasakannya?

Ada beberapa kasus yang aku pernah dapatkan. Seorang anak TK marah kepada gurunya karena dilarang mencium pacarnya. Sepasang kekasih yang (juga) masih sama-sama duduk di TK sangat bersuka cita bertukar ungkapan "I love you" lengkap dengan kiss bye-nya saat berpisah di gerbang sekolah. Anak yang duduk di awal SD tak bersemangat minum obat karena kekasihnya tak menjenguk saat dia sakit... Sesuatu yang mestinya masih jauh dari jangkauan pikiran dan perasaan mereka namun telah mereka lalui karena pengkarbitan dari media yang mereka dapatkan.

Siapa lagi yang bisa melindungi mereka kalau bukan kita, pra orang tuanya? Seringkali aku mendengar alasan dari orang tua yang anaknya fasih menyanyikan lagu dewasa karena memang difasilitasi oleh orang tuanya "Lha kan sekarang ga ada lagu anak-anak. Kasihan lah mereka kalau harus dengar lagu itu-itu terus."

Yakinkah kita bahwa mereka akan bosan? Apakah bukan karena kita yang bosan karena mendengar lagu-lagu itu terus? Lagu AT Mahmud, Bu Kasur, Sherina, Tasya, Kak Nunu, lagu-lagu daerah masih banyak sekali ditemukan di toko kaset. Belum lagi lagu-lagu anak berbahasa Inggris. Kalau itu masih kurang, masih ada VCD operet Bobo, Backyardigans, Strawberry Shortcake, dll yang menyajikan banyak lagu-lagu indah dalam cerita-ceritanya.

Alhamdulillah kami bisa menerapkannya di rumah. Vari hanya mengenal lagu dewasa yang digunakan sebagai jingle iklan saja. Dia tak pernah kehabisan lagu untuk didendangkan dimanapun dia berada. Apakah kami bosan mendengarnya menyanyikan lagu yang sudah kami kenal sejak masa kami anak-anak dulu? Tidak juga tuh. Malah rasanya bahagia sekali bisa duet atau membuat vocal group dengan Vari, menyanyikan lagu anak-anak. Tanggapan Vari saat melihat Idola Cilik "Ada kejanggalan disini, masak anak-anak nyanyi lagu dewasa, yang orang dewasa nyanyi lagu anak-anak. Gimana sih?"

Jadi, yuk, jangan biarkan anak-anak kita menyanyikan lagu dengan lirik dewasa! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar